lukisan orang 4
sumber gambar : ist

Angin yang berhembus perlahan di sekelilingku mengiringi suara-suara berisi dari teman-temanku. Entah kenapa, sore itu aku tak seaktif biasanya untuk mengeluarkan celoteh-celoteh dari buah pikiranku. Sore itu begitu teduh, dan panggilan tuhan sebentar lagi akan menyapa makhluknya. Aku teringat akan orang-orang yang begitu jarang ku ingat kecuali kantongku tak menyisakan selembar alat tukarpun untuk kelangsungan hidupku ditempat ini. Aku rindu akan suaranya, aku rindu akan nasihatnya yang selalu mengingatkan ku untuk bersiap-siap ke rumah Tuhan jika matahari mulai meninggalkan sore.

Aku mengangkat pandangan keteman-temanku, aku berusaha mencari kontak mata yang bersedia untuk bersama melaksakan perintah tuhan yang sangat jelas tertulis dalam kitabNya. Aku yakin, bahwa perintah tuhan yang satu ini adalah nasihat setiap orang tua kepada anaknya sebelum berangkat ke kota ini. Bertanya dalam hati “ apakah mereka lupa dengan penciptanya ataukah mereka lupa akan nasihat orang tuanya?” Ahh… sudahlah, tak usah kubuat pusing urusan mereka dengan Tuhannya. Segera kuangkat kaki dan menyalakan mesin berjalan hasil keringat ayahku. Disepanjang jalan, kupandangi pepohonan yang kebetulan di buat tumbuh untuk sekedar mengadakan kesegaran di tengah-tengah rimba beton dengan ketinggiannya. Kurasakan juga, kerinduan pepohonan itu kepada teman-temannya yang sudah mati di babat habis oleh modernisasi. Modernisasi yang menghancurkan alam warisan nenek moyang.

Sesampai dirumah Tuhan, kekhusyukan mengiringi ibadaahku kali ini. Didalam do’aku tak henti-hentiku memikirkan orang-orang rumah   yang setiap saat selalu berada dibelakangku. Orang rumah yang kata tuhan restuNya tergantung padanya dan murkaNya juga terganting padanya pula. Tuhan… Ampuni aku, ampuni kedua orang tuaku juga ampuni saudara dan kerabat-kerabatku. Jalanku sudah terlalu bengkok, sudah terlalu jauh dari garis-garis yang Engkau Ridhoi. Mungkinkah aku pantas berada didekatmu bersama para pejuang-pejuang yang Engkau rindhoi di alam akhirat kelak ? Aku tak begitu yakin.

Saat pulang, bertanya dalam hati mengapa kebisingan tak ada henti-hentinya ? Mengapa orang-orang masih saja lalu lalang ? Mengapa disini berbeda dengan yang kurasa di tanah tempat pertama kali kumelihat dunia ?

Saat ku kembali ketempat yang darinya kutahu kekejaman dunia, semua masih sibuk dengan dunianya. Aku berpikir untuk mengitari kota ini, untuk sekedar mengingat segala apa yang lewat, apa yang ada saat ini, juga apa yang akan kutemui dihari yang akan datang.

Dalam perjalananku, angin malam serasa membisikkan hal lain, kurasakan kejengkelan darinya tatkala deru-deru mesin perkotaan masih saja mengusiknya. Angin malam perkotaan juga capek, juga ingin beristirahat tenang tanpa gangguan tanpa suara-suara mesin perkotaan. Bisikan angin malam itu menyatakan bahwa ia rindu dengan kekasihnya. Kekasihnya adalah bukan suara mesin-mesin, kekasihnya adalah suara jangkrik-jangkrik, suara burung hantu, suara katak rawa, bahkan suara burung gagak pertanda kematian sekalipun.

Setelah indraku berporos pada pendengaran, kualihkan pandangan kesekelilingku. Aku melihat lampu-lampu berlainan warna dan aku perhatikan mereka satu persatu. Kusaksikan bahwa lampu-lampu dihadapanku juga saling iri hari, ada yang dibuat untuk tahan bertahun-tahun tapi ada juga yang di buat untuk tahan hanya sebulan. Mereka terlihat saling mengejek, saling mencela, mengklaim diri bahwa sinarnya yang paling terang, sinarnya yang paling gemerlap, megalahkan sinar alam dari bulan dan bintang. Ha ha ha, ingin kutertawa menyaksikan mereka. Hay kau ,yang mengklaim dapat mengalahkan sinar alam, tahukah bahwa kau tak akan sesombong ini jika tak ada yang menemukan listrik, sedangkan sinar bulan dan bintang akan tetap ada tanpa listrik. Ha ha ha, tertawa ku sekali lagi.

Terlalu asyik menertawakan mereka, jiwa ku tersentak ketika seorang nenek tampak jelas berbaring di trotoar jalan. Seorang nenek yang hanya berbusana kain bekas yang jika dirumahku mungkin sudah tak terpakai lagi. Dengan beralaskan kardus, meggambarkan kesusahan yang diderita begitu menesuk relung kalbu. Anehnya bahwa ia tertidur di depan kantor dinas sosial, dinas yang bertanggung jawab akan ketimpangan-ketimpangan sosial. Aku bertanya, tetapi aku juga bingung ingin menayakannya kepada siapa.

Pandanganku perlahan menjadi kabur, sepertinya bola mataku mulai basah. Air mata segera kuseka dengan tangan, ingin ku mengganggu tidurnya, ingin ku menanyakan tempat tinggalnya, tetapi aku juga tak sampai hati. Perlahan potret wajah ibuku menyongsong masuk ke alam bawah sadarku, aku tertunduk dan kubiarkan pipih ini basah oleh air tanda cinta akan ibu. Inginku teriak namun aku malu ditengah banyaknya orang yang lalu lalang dan sibuk dengan urusannya masing-masing. Taklama ku menikmati setiap tetesan rindu, rindu kembali menunjukan keegoisannya tatkala ku melihat seorang kakek yang aku pikir telah lahir sebelum negara ini. Dengan gerobak seoknya, tampak kakek itu sedang memungut plastic bekas. Dinegeri ini untuk mendapatkan plastic bekas sangatlah mudah karena sangat banyak bertaburan dijalan. Kembali, sekali lagi potret wajah ayahku menggerogoti pikiranku, air mata tak sanggup lagi kuseka, bertanya dalam hati “ apakah dengan air mata ini kerinduanku dapat terselesaikan ?” kurasa tidak.

Segera kutahan setiap kerinduan yang datang, orang tua, kampung halaman, sampai pada kerabat terdekat . Aku tak ingin mejadi roda belakang kendaran yang terus berputar namun tetap saja terbelakang, hidup mesti diisi dengan apa-apa yang berisi bukan yang beraroma basi. Kini kusadari bahwa rindu dapat sedikit menerangkan keadaanku yang luluh lantah ini. Akan ku jaga kerinduan ini, karena jika rinduku tak terjaga, maka jalanku akan selamanya bengkok.. Salam kerinduan..

Penulis: Arham Diandika
Red:

50 thoughts on “Aku dan Apa yang Ada

  1. Hi! I could have sworn I’ve visited this website before
    but after going through many of the posts I realized it’s new to me.
    Nonetheless, I’m definitely pleased I stumbled upon it and I’ll be book-marking it and checking back often!

  2. This is the perfect site for anyone who wishes to understand
    this topic. You understand so much its almost hard to argue with you (not that I actually would want
    to…HaHa). You definitely put a new spin on a subject that has been discussed for ages.
    Great stuff, just excellent!

  3. Does your website have a contact page? I’m having problems locating
    it but, I’d like to shoot you an e-mail. I’ve got some ideas for your blog you might be interested in hearing.
    Either way, great blog and I look forward to seeing
    it expand over time.

  4. Do you mind if I quote a few of your articles as long as I provide credit
    and sources back to your blog? My blog site is in the exact
    same area of interest as yours and my users would truly benefit from some of the information you present here.
    Please let me know if this ok with you. Regards!

  5. You could definitely see your enthusiasm in the article
    you write. The world hopes for more passionate writers such as
    you who aren’t afraid to mention how they believe. Always follow your heart.

  6. I truly love your site.. Great colors & theme. Did you make this site yourself?
    Please reply back as I’m wanting to create my own site and would love to learn where you got this
    from or exactly what the theme is named. Thank you!

  7. Hi there Dear, are you genuinely visiting this web
    site on a regular basis, if so after that you will without doubt take fastidious know-how.

  8. Oh my goodness! Impressive article dude! Thank
    you so much, However I am going through problems with your RSS.
    I don’t understand why I am unable to subscribe to it. Is there anybody having similar RSS issues?
    Anyone that knows the answer will you kindly respond? Thanks!!

  9. Whats up very nice blog!! Man .. Beautiful
    .. Wonderful .. I will bookmark your blog and take the feeds additionally?
    I am glad to seek out numerous useful info right here within the submit, we’d
    like develop more strategies on this regard, thank you for sharing.
    . . . . .

  10. Everyone loves what you guys are usually up too.

    This kind of clever work and coverage! Keep up
    the terrific works guys I’ve incorporated you
    guys to my own blogroll.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *