Spanduk Dicopot, Ketua Umum UPPM, Parle : Ini Bukti Kampus UMI Anti Kritik

0

Makassar, cakrawalaide.com – Belasan orang dari birokrasi UMI mendatangi UKM Unit Penerbitan dan Penulisan Mahasiswa (UPPM) dan mencopot spanduk yang terpasang di depan Sekretariat, di kampus II UMI, Senin (16/07/2018)

Menurut ketua umum UPPM UMI, Parle yang pada saat kejadian berada di lokasi menjelaskan, bahwa alasan dicopotnya spanduk tersebut masih simpang siur, karena tidak ada kejelasan yang melatar belakangi pencopotan spanduk tersebut.

“Alasannya sangat tidak jelas dan bahkan salah satu dari mereka justru bertanya balik alasan kami memasang spanduk, dan juga pencabutan spanduk ini tidak jelas instruksi dari siapa, ada yang bilang dari rektor tapi ada juga yang bilang bukan perintah rektor,” ujar Parle.

Beberapa orang birokrasi sedang melepaskan spanduk – Taken by : Parle

Seperti yang diketahui bahwa UPPM adalah lembaga pers kampus yang kerap menyuarakan aspirasi mahasiswa. Salah satunya dengan memasang spanduk yang berisi kritikan terhadap pihak kampus yang dianggap semena-mena dan tidak demokratis. Hal ini kemudian menjadikan UPPM sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang paling sering disoroti.

Menurut salah satu staf keamanan kampus UMI, Firman mengatakan, bahwa alasan pencopotan tersebut karena spanduk yang berisi kritikan itu dianggap kurang pantas dan tidak layak.

“Yaa kalaupun kalian ingin menyuarakan aspirasi silahkan, tapi tidak perlu dengan memasang spanduk. Kalian bisa menemui staf birokrasi yang terkait,” Ujar Firman.

Tidak terima dengan pencopotan spanduk tersebut, Parle meminta pihak birokrasi terkhusus Rektor UMI untuk memberi klarifikasi langsung, mengingat tujuan awal dari pemasangan spanduk trsebut sebagai bentuk aspirasi mahasiswa yang benar-benar terjadi di Kampus.

Pencopotan spanduk secara sepihak merupakan pembatasan terhadap nalar kritik mahasiswa dan mencederai demokrasi itu sendiri

“Inilah wajah sesungguhnya kampus UMI yang katanya Islami tapi nyatanya tidak berani menerapkan kejujuran dan terkesan membudidayakan budaya nifak di dalam Kampus,” tambah Parle.

Sampai saat ini, belum ada kejelasan dari pihak birokrasi terkait alasan pencopotan tersebut. Spanduk yang dicopotpun masih disita.

Penulis : Raa
Red : Izhan Ide

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *