Dulu indah dan asri
Kini pengap dan tak bersih
Dulu ramah dan baik
Sekarang tega dan munafik

Aku kehilangan kota ku yang indah permai
Bersih tanpa spanduk dan baliho pada papan reklame
Wajah-wajah asing memenuhi sudut kotaku
Entah dengan tujuan apa, katanya ingin merubah kotaku
Wajah-wajah asing memenuhi sudut kotaku

Tak banyak dari mereka aku kenali
Di media berwarna warni
Mereka mengumbar segala janji
Seolah-olah tangan ajaib mereka miliki
Dan bisa membuat kotaku lebih baik daripada ini

Yang aku tahu mereka hanya berjualan ilusi dengan bahasa puisi
Tanpa mengerti kotaku yang dulu bersih, rakyatnya gelisah kini

Sampai kapan akan terus begini ?
Dikota angin mammiri ini
Tak kutemukan lagi kerindangan kini

Penulis: Siviakirana
Red: Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *