edity
kedatangan Jusuf Kalla disambut oleh Masrurah Mokhtar di Auditorium Al-Jibra Selasa (09/09) / Foto: Alonk

Makassar, Cakrawalaide.com – Universitas Muslim Indonesia (UMI), terlihat sangat ramai dibandingkan dengan hari – hari biasanya atas kedatangan Yusuf Kalla Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019 pada pemilu yang diselenggarakan tahun ini, kedatangannya sebagai tamu untuk silaturahmi dengan civitas akademi UMI.

Silaturahmi dilaksanakan di Auditorium Al-Jibra sekitar pukul 13.30 WITA, Selasa (09/09),  Selain Jusuf Kalla, hadir pula Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, dan Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto. Kedatangannya di sambut dengan tarian Paduppa yang merupakan tarian khas Bugis Makassar, selain itu juga disambut dengan tepuk tangan oleh mahasiswa dan dosen yang berada di dalam ruangan Auditorium Al- Jibra.

Yusuf Kalla sebagai Wapres terpilih juga pernah menjabat sebagai mantan ketua Yayasan Wakaf UMI, menyampaikan mengenai peranan Universitas untuk menghasilkan atau membimbing Mahasiswa agar menjadi lulusan yang bisa bersaing di suatu Negara khusnya di bidang pekerjaan. Ia juga menyinggung Dosen – Dosen yang hanya memberikan kuliah, akan tetapi Dosen juga harus selalu belajar, agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan yang di miliki.

Atas kedatangan Yusuf Kalla di UMI,  Mahasiswa menjadi merasa rugi, sebab Dosen – Dosen yang mengajar pada jam itu tidak memberikan kuliah kepada mahasiswanya, karena hampir semuanya berada di dalam ruangan Auditorium Al- Jibra untuk melihat langsung orang nomor 2 di Indonesia itu.

Sita, salah satu Mahasiswa UMI, mengungkapkan bahwa dengan kedatangan Wapres itu, sangat merugikan mahasiwa yang belajar pada jam tersebut. Sebab dosen terlalu mementingkan megikuti silaturahmim sehingga tanggung jawab sebagai seorang Dosen terlupakan. “Walupun sebenarnya sebagian Mahasiswa ada juga yang mengikuti, akan tetapi tidak semuanya,” ujarnya.

Yusuf Kalla salah satu tamu yang kesekian banyaknya tamu yang datang di UMI, untuk melakukan silaturahmi kepada Civitas Akademika UMI, namun jarang tidak tepat pada jam perkuliahan, sehingga para mahasiswa tidak diberikan kuliah.

Banyak Mahasiswa yang menilai atas kedatangan Wapres, adalah sebagai alat kampanye untuk melaksanakan program – program kedepannya, karena kampus adalah tempat untuk belajar bukan tempat untuk melakukan kampanye Politik,  dan penilaian terhadap Civitas Akademi UMI, tidak mampu melihat dampak yang di timbulkan terhadap Mahasiswa, dan akhirnya terjadi Pro dan Kontra.

Penulis: Bur  Tho Kalao-Lao
Red: Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *