Urgensi Penyelamatan Mata Air

5
IMG_20150430_212707
Ully Sigar Rusady disela-sela kegiatan Kuliah Umum / Foto : Yudha

 Makassar, cakrawalaide.com,- Kuliah Umum yang bertemakan “Refleksi Hari Bumi 2015” yang dilaksanakan Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) Universitas Muslim Indonesia ini merupakan kegiatan puncak dari Peringatan Hari Bumi sedunia yang jatuh pada hari Rabu, (22/04) lalu.

“Kami juga melakukan aksi membagi-bagi bibit pohon kepada masyarakat umum di Fly Over beberapa waktu lalu, kemudian kita Juga Ikut terlibat pada kegiatan dari kawan-kawan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) SULSEL” tutur Zulkifli, ketua Panitia Pelaksana

Dalam acara kuliah umum, Ketua Yayasan Garuda Nusantara, Ully Sigar Rusadi, salah satu narasumber mengatakan masalah terbesar yang kita hadapi sekarang mengenai permasalahan lingkungan adalah punahnya beribu-ribu sumber mata air. “Salah satu sampelnya adalah di sungai Bengawan Solo (Jawa tengah ) pada tahun 2005 ada sekitar 400 mata air, kemudian pada tahun 2010 hanya tersisa 200 mata air, dan pada tahun 2012, sumber mata air pada sungai yang dimaksud tinggal tersisa 12 mata air”. Dia menegaskan dari data tersebut, bisa dibayangkan bahwasanya sumber mata air sekarang ini hanya tinggal beberapa lagi mata air.

Pada kesempatan itu pula, dia mengajak semua elemen masyarakat, baik mahasiswa maupun masyarakat umum untuk melakukan penyelamatan mata air dengan  mengidentifikasi sumber-sumber mata air, menanam pohon disekitar kawasan mata air. Salah satu rekomendasinya yakni  menanam pohon Bambu karena dapat menyerap serta menyimpan cadangan air, pembersihan mata air. “Perlu mengajak masyarakat untuk melakukan “ekpedisi penyelamatan mata air” baik di hulu maupun di kota dengan catatan tidak ada bendera politik, kecuali bendera sang saka merah putih” ujarnya.

Peserta Kuliah umum yang hadir terdiri dari organisasi MAPALA se-kota Makassar, Lembaga Eksekutif  Mahasiswa se-UMI,  UKM kampus UMI, dan kemudian Masyarakat umum. “Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini  bagaimana kita membangun kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, dan bumi kita” tutur ketua panitia, Zulkifli disela-sela istirahat.

 

Penulis         : Namasayapucuk

Red                 : Prayudha

5 thoughts on “Urgensi Penyelamatan Mata Air

  1. When someone writes an paragraph he/she retains the thought of a
    user in his/her mind that how a user can be aware of it.
    So that’s why this piece of writing is outstdanding.
    Thanks!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *