Mahasiswa KKN UMI Keluhkan Penundaan Keberangkatkan

0

Makassar, cakrawalaide.com – Pemberangkatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler angkatan 62 Universitas Muslim Indonesia mengalami penundaan untuk semua lokasi sampai waktu yang tidak ditentukan, informasi tersebut beredar di beberapa grup medsos KKN, seperti WhatsApp dan Telegram. Ahmad Gani selaku ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Dakwah (LPMD) membenarkan informasi tersebut. “Kita menunda [keberangkatan] sampai waktu yang tidak ditentukan,” ungkap Gani di Auditorium Aljibra, kampus II UMI, Rabu (23/01/2019) pagi.

Menurut Gani penundaan tersebut dikarenakan cuaca yang buruk, sehingga tidak memungkinkan untuk memberangkatkan mahasiswa KKN ke lokasinya masing-masing

“Karena kalau kita sampai mi di sana, tiba di lokasi lalu cuaca tidak memungkinkan bagaimana lagi kita mengevakuasi,” tuturnya.

“Jadi ini kami akan rapat dengan supervisi untuk menyusun langkah-langkah selanjutnya” tutup Gani.

Penundaan pemberangkatan yang secara tiba-tiba tersebut menuai banyak tanggapan dari kalangan mahasiswa KKN di grup-grup medsos.

Saat diwawancarai oleh awak cakrawalaide.com, Juple (nama semaran) salah satu peserta KKN dari Fakultas Agama Islam, mengungkapkan rasa kecewanya terkait penundaan yang secara tiba-tiba tersebut.

“Saya secara pribadi cukup mengecewakan, karena melihat dari kondisi kemarin bahwa teman-teman sudah siap bahwa hari Rabu pemberangkatan, jamnya juga sudah ditentukan, tapi tiba-tiba penyampaiannya telat” tutur Juple.

Hal serupa juga disampaikan oleh Rizki Fauzia, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Menurutnya, informasi tersebut sangat mengejutkan. Ia juga merasa marah ketika mendengar informasi itu.

“Pembatalan ini cukup mengejutkan pasti ya, karena kita yang rumahnya jauh seperti di Sudiang, di Maros begitu, kan pasti sudah datang di kampus dari pagi bangat kan. Seperti saya dan teman saya sudah berangkat dari rumah sejak jam setengah tujuh, terus pas di tengah jalan ke kampus ada informasi kalau ada pembatalan ini kan, yah pasti mengejutkan. Jadi kita pasti kan ya sudah marah-marah pastinya kan” tutur Rizki.

“Kalo dibilang merugikan ya mungkin sedikit, dari segi biaya, kalo cewek kan ya pasti ada lagi persiapannya ke sini, angkat koper lagi semua,” ungkapnya.

Hal yang berbeda disampaikan oleh Narmiati Nazir mahasiswa Fakultas Sastra, jurusan Ilmu Komunikasi. Menurutnya, penundaan tersebut juga mempunyai nilai positif, melihat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

“Kalo saya mungkin lebih ke arah yang positif ya, karena mengingat cuaca dan kondisi, ini kan demi keselamatan kita bersama,” tutur Narmiati.

Lain hal dengan Rinaldi Ismail, peserta KKN dari Fakultas Teknik Industri mengatakan, bahwa pihak LPMD harusnya tetap konsisten dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

“Kalo masalah kecewa si kecewa, kan ini kita nda bisa prediksi cuaca, nah kalo misalnya sudah ditentukan jam pemberangkatan harusnya mau tidak mau kita harus berangkat, walaupun cuacanya buruk,” ungkap Rinaldi yang juga merupakan koordinator desa (Kordes) Banyu Anyara.

Ia juga menambahkan, bahwa dengan kondisi cuaca seperti ini justru harusnya mahasiswa KKN sudah berada di lokasi KKN untuk membantu masyarakat di sana.

“Ini kan juga bagian dari prosesnya kita terhadap masyarakat, jangan sampai pas di sana kita betul-betul sangat dibutuhkan nanti dengan kondisi cuaca seperti ini nah itulah gunanya kita sebagai mahasiswa, mau tidak mau kita harus turun membantu” tutupnya.

Penulis : Pade Salay
Red : Izhan Ide

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *