Aliansi Bara-Baraya Bersatu Konferensi Pers

Makassar, Cakrawalaide.com, – Konferensi pers diadakan oleh Aliansi Bara-baraya Bersatu yang dilaksanakan sekitar pukul 16.00 wita di Jl. Bara-baraya No.143 yaitu di Posko Induk Aliansi Bara-baraya bersatu. Konferensi pers ini dihadiri oleh warga Bara-baraya, Mahasiswa, Kuasa Hukum Aliansi Bara-baraya, dan beberapa wartawan dari berbagai media, Jum’at (24/03).

Dalam Konferensi pers itu Faiz selaku ketua tim Aliansi Bara-baraya menceritakan musyawarah yang dilakukannya kemarin tepatnya Kamis, 23 Maret 2017 yaitu musyawarah yang dilakukan perwakilan Aliansi Bara-baraya bersama pihak Kodam VII wirabuana, Aliansi Bara-baraya yang diwakili oleh warga yaitu Eta, Ibu Rahima, Ahmad, Faiz bertemu langsung dengan panglima KODAM VII Wirabuana dan membicarakan masalah yang ada di Bara-baraya.

Musyawarah yang mereka lakukan kemarin itu tidak mencapai kesepakatan, pihak KODAM tetap mengklaim bahwa tanah yang ada diluar Kawasan Asrama yaitu tempat tinggal 28 KK warga Bara-baraya merupakan tanah okupasi padahal warga mengatakan bahwa tanah yang mereka tempati itu merupakan tanah yang mereka dapatkan dari jual beli dengan pemilik tanah, kemudian warga Bara-baraya mengatakan bahwa area warga 28 KK tersebut bukan merupakan tanah okupasi, warga juga meminta agar pihak KODAM tidak melakukan intimidasi-intimidasi terhadap warga dalam gerakan penolakan penggusuran atas tanahnya karena proses pengadilan sementara berjalan.

Hai ini Faiz juga menyinggung soal adanya beberapa media yang memberitakan bahwa warga telah sepakat untuk membuka kembali jalanan yang diblokade, padahal warga tidak pernah berkata demikian, “kami belum pernah bermusyawarakan dengan pihak kodam, ketika Pangdam VII Wirabuana meminta agar warga membuka kembali blokade jalanan maka kami pun meminta agar pangdam menggaransi siap bertanda tangan bahwa tidak akan ada proses eksekusi sampai ada keputusan pengadilan.”

Penulis: Munes

Red. Baso