Ketua Yayasan UMI : Pelemahan KPK adalah Kemunduran Bangsa

0

gambar-save-kpkMakassar, cakrawalaide.com – kemelut dua institusi, KPK dan Polri yang heboh beberapa pekan ini, dilihat sebagai sebuah kemunduran nasional oleh Ketua Yayasan Wakaf UMI, Mochtar Noer Jaya. Menurutnya pemerintah harusnya mengerjakan sesuatu yang besar dalam kemajuan bangsa Indonesia di mata Internasional. KPK yang lahir dari kemandulan polisi dan kejaksaan merupakan institusi yang harus tetap bertahan, dan tetap kuat dalam kewenangannya.

“KPK versus polisi adalah kemunduran, yang punya arah jelas terhadap pelemahan terhadap KPK, keraguan kita terhadap polisi untuk menuntaskan kasus korupsi juga masih kuat”

Pelemahan KPK telah terlihat jauh –jauh hari, mulai ditangkapnya Bambang Widjojanto, dan pengusutan terhadap kasus-kasus lama Komisioner KPK, bahkan kasus Ketua KPK, Abraham Samad. Ia mengatakan hal itu adalah menyangkut masalah moral yang menghancurkan wibawa masing-masing institusi. Kerjasamanya keduanya jelas akan menjadi sebuah kemajuan bangsa

“KPK telah menunjukan prestasi yang baik dalam pemberantasan korupsi, dan di dalam KPK itu ada polisi dan kejaksaan. Untuk membongkar kasus-kasis ini korupsi kita butuh KPK, Saya kira kita semua sejalan dengan KPK untuk memberantas korupsi, karena ini penyakit negara yang susah dihilangkan”

Perihal pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri, mantan Rektor UMI ini menilai bahwa presiden juga mesti melihat rekam jejak, apalagi yang nantinya akan dipimpin adalah institusi penegak hukum yang mestinya di “bersih-bersih”.

“masih banyak jenderal muda dan bersih, berintegritas, yang bisa memimpin kepolisian, semua tergantung ketegasan presiden”

Ia juga melihat pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri sangat melenceng dari sikap Presiden Jokowi dalam menumbuhkan dan memajukan perekonomian nasional. Mochtar Noer Jaya menilai dunia internasional akan menyorot Indonesia jika yang memimpin polisi Indonesia terjerat kasus hukum apalagi korupsi. Pertumbuhan yang diharapkan akan dibangun dari investasi luar negeri tidak akan tercapai.

“institusi polisi belum bersih, pemimpinnya tersangka korupsi, tidak akan ada yang berinvestasi, karena tak ada jaminan hukum bagi investor berinvestasi”

Penulis : Rahmat
Red      : Ayie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *