KABAMAFIKOM-UMI Gabungkan Teknologi dan Budaya Melalui Kampoeng IT

0

Makassar, cakarwalaide.com – Kegiatan Kampoeng IT Ke-4, menggabungkan Teknologi dan Budaya Lokal, Kegiatan ini berlangsung mulai 16 April, hingga 18 April 2018.

Keluarga Besar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia (KABAMAFIKOM-UMI) mengadakan kegiatan kampoeng IT Ke-4, dengan tema “See It, Hear It, Feel It, Create It,” di Pelatatan Fakultas Ilmu Komputer UMI, Senin (16/4).

Dalam kegiatan ini pihak panitia Kampoeng IT banyak menampilkan budaya-budaya lokal, seperti caping tani, layang-layang sarung dan masih banyak hal yang ada di kegiatan kampeng IT.

Salah satu pengunjung yang berasal dari Kampus Universitas Hasanuddin mengakatan “Biasanya di kegiatan lain mengunakan ID Card (Tanda Pengenal), tapi di kegiatan Kampoeng IT, Panitia Pelaksana menggunakan Sarung, Sarung merupakan budaya lokal juga gitu sangat identitas sebagai orang Indonesia begitu indah di jumpai di negara-negara lain Kemudian yang kedua kan ini juga sebagai ciri khas di Kampus UMI, dan sarung sebagai ciri orang-orang Muslim,” ujar Arfan.

Ia juga cukup menambahkan bahwa banyak hal yang berbeda dari yang lain gitu hal-hal yang baru di kepannya, mungkin ada hal – hal lain bisaa tersampaikan dan bisa menjadi inspirasinya mungkin datang dari sini.

Cakrawalaide.com
By : Uppy

“Menurut Suryadin salah satu Penanggung Jawab Kepanitiaan “Pakai sarung sebagai ciri khas Kampoeng IT, Hal ini karena kami melihat bahwa hari ini itu, masalah sekarang itu teknologi yang begitu canggih, tapi banyak yang lupa dengan Budaya – budaya yang orang tua kita dulu gunakan, dan banyak yang memisahkan antara Teknologi, dan budaya lokal,” ujarnya.

Lanjut, Suryadin menambahkan Canggihnya Teknologi kita terhipnotis begitu saja, dan melupakan nilai – nilai budaya, yang seimbang dengan hadirnya kampung IT di tempat ini kita berharap, jangan melupakan budaya sarung dan menyeimbangkan antara Teknologi dengan Budaya Lokal.

Dengan majunya Teknologi kita dari Kampoeng IT, menggabungkan antara budaya Lokal, dan Teknologi karena kedua bagian yang tidak terlupakan khususnya Budaya Makassar,” tutup Suryadin.

Penulis : Uppy

Editor : Shim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *