Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991

6

Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
Judul :Dilan , Dia adalah dilanku tahun 1991

Penulis : Pidi Baiq

Halaman : 343

Penerbit : mizan

Jika aku berkata bahwa aku mencintainya, maka itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap.”
―Milea

Ini adalah episode kedua dari Novel Dilan Part 1, jadi setelah penuh dengan ceritayang manis dan lucu dalam novel bagian kedua ini kita akan memasuki babak kehidupan dimana Dilan dan Milea menjalin hubungan pacarannya.

Akhirnya Milea kembali menceritakan kisah cintanya dengan dilan , sebagaimana sepasang kekasih yang baru jadian, tentu saja Milea dan Dilan mengalami masa-masa SMA yang indah. Ketika sudah resmi menjadi pacarnya Dilan, Di bawah guyuran hujan Dilan melaju dengan motor CB-nya bersama Milea yang berada di belakangnya , milea yang di gonceng sambil memeluk erat Dilan menyusuri Jalan Buah Batu sambil tertawa oleh lelucon Dilan yang selalu berhasil membuat Milea merasa nyaman dan istimewa.

“PR ku adalah merindukanmu. Lebih kuat dari Matematika. Lebih Luas dari Fisika,Lebih kerasa dari Biologi.” (Puisi Dilan untuk Milea)

“Kalau kamu?” kutanya balik. Aku juga ingin tahu apa cita-citanya.
“Aku?”
“Iya…”
“Aku ingin menikah denganmu!”

Dilan menjawabnya dengan cepat.
“Ha ha ha ha!!!”
Gampang sekali rasanya ketika dia harus mengatakan hal itu. Terdengar jadi begitu sederhana.
“Kau mau?”, Dia nanya.
“Mauuuuu!!!!”. Suaraku mampu menembus deru hujan.
“Ha ha ha ha!!”

Hari itu, aku merasa seperti orang yang siap untuk membiarkan dirinya, membawa aku pergi, ke tempat terjauh manapun yang ada di dunia. Tapi yang ia lakukan malah membawa aku pulang, ke jalan Banteng. Aku gak punya pilihan, meski masih ingin bersamanya.

Dilan sosok orang yang bisa mengatakan sesuatu dengan mudah tanpa perasaan ragu, walaupun Dilan adalah salah atu anggota Geng motor.

“Senakal-nakalnya anak geng motor, Lia, mereka akan sholat pada waktu ujian praktek agama”

Jawaban-jawaban Dilan seperti itu yang selalu berhasil membuat milea tersenyum, lagi pula Dilan itu bukan cowok yang bodoh senakal-nakalnya dia , dia selalu mendapat Ranking 1 atau 2 di kelasnya . tapi sebenarnya Milea menyangkan karena menjadi anak geng motor itu bukan sesuatu yang baik terlebih juga Milea sangat takutkalau terjadi sesuatu pada Dilan dikarenakan geng motor itu.

Hari itu di sekolah sedang tiadak di adakan kegiatan belajar-mengajar, karena guru-guru sedang rapat membahas persiapan pembagian rapor, Milea merasa cemas dengan kasus Dilan yang pernah berantem dengan Anhar tempo hari karena membela dirinya. Milea merasa takut sekalgus meraa bersalah kalau ternyata Dilan akhirnya dikeluarkan dari sekolah , dan Bunda datang kesekolah untuk mengambilkan rapor Dilan dan bertemu dengan Milea, milea akhirnya mengetahui ternyata memang benar Dilandi keluarkan dari sekolah , tapi Bunda berkata ke Milea agar tak usah khawatir sebab Bunda sudah menemukan sekolah baru untuk Dilan yang letaknya tak jauh dari sekolahnya yang dulu dan Rumah Dilan.

Di hari-hari berikutnya Milea sudah merasa tenang karna Dilan sudah bersekolah di Sekolah barunya dan milea berfikir mungkin dengan disana dilan sudah tidak lagi terlibat dengan geng motor, Milea yang tiap pulangsekolah di jemput oleh Dilan yang terkadang tidak langsung pulang biasanya mampir di warung Bi Eem dulu atau sekedar jala mengelilingi jalan palasari dan Jalan Buah Batu setelahitu pulang kerumah.

Dalam novel yang kedua ini kita akan menemui tokoh baru yaitu Yugo sepupu Milea yang datang dari luar negeri krna sedang liburan semester kuliah , Yugo ini pernah bersekolah di Jakarta pada saat dia dan Milea masih kecil, mereka juga dulunya tetanggan karna mamanya Yugo ini adalah salah satu anggota keluarga dari bapak milea, kepulangan Yugo ke Indonesia disambut hangat oleh Milea dan disaat pertemuannya dengan Yugo , ibunda Yugo mulai menjodoh-jodohkan Milea dengannya, Jujur saja Milea mengakui kalau memang Yugo saat ini sudah semakin Tampan tapi tetap aja hanya Dilan yang aku pilih “kata Milea, dalam hati.

Kecemasan Milea tentang Geng motor Dilan krmbali datang , ketika Piyan datang tiba-tiba dan memberitahu Milea bahwa Dilan berantem di warung Bi Eem, Milea panic dan langsung menemui Dilan. Saat Milea bertanya kalau Dilan berantem dengn siapa ? Dilan hanya menjawab kalau itu aalah agen CIA , mendengar hal itu Milea merasa kesal sekaligus khawatir , bagaimana kalau orang itu kembali datang dan terjadi apa-apa dengan Dilan. Tapi yah itulah Dilan yang selalu dengan ketenangannya, bahkan saat Milea sedang panic , Dilan masih sempat bercanda , dan itu semua dilakuan Dilan untuk meredam kepanikan dan kecemasan Milea.

Hingga pada suatu malam , Milea di kejutkan oleh telepon dari Pyan, Piyan mengabarkan bahwa Dilan sudah tau siapa yang mengeroyoknya kemarin yang Dilan sebut mereka sebagai agen CIA ternyata itu adalah kelompok dari kakaknya Anhar yang membalaskan dendam Anhar ke Dilan, dan sekarang Dilan sudah berkumpul dengan teman-temannya untuk menyerang kembali . Mendengar hal itu Milea langsung ingin menyusul Dilan untu menggagalkan rencana Dilan tapi ia tidak tahu harus naik apa kesana. Kebetulan ada Yugo yang hari itu sedang main dirumah Milea, langsung saja Milea mengajak Yugo dengan berpura-pura ingin jalan-jalan keluar . akhirnya, Milea berhasil menemui Dilan dan berbicara dengannya secara serius Milea mengatakan agar Dilan Membatalkan rencana serangan balas dendamnya itu, tapi Dylan hanya diam saja, melihat itu Milea dengan sangat berat hati mengancam Dilan kalau ia tetap melakukan serangan itu , Milea mau putus saja. Setelah mengatakan itu Milea berlari kembalike mobil Yugo sambil menangis.

3 hari setelah kejadian itu , Milea mendapat kabar kalau Dilan di tahan pada saat melakukan penyerangan. Milea sangat sedih mendengar hal itu dan segera menelvon Bunda. Bunda mengatakan kalau Dilan baik-baik saja dan sebanrnya sudah bisa bebas namun Ayah dilan mengatakan agar Dilan di tahan saja selama semingu sebagai Hukuman agar Dilan tidak melakukan Hal itu lagi, Akhirnya Milea mengajak Bunda untuk sepulang sekolah berangkat bersama menjenguk Dilan di kantor Polisi. Sesampainya di kantor polisi Milea bertemu Dilan, awalnya Milea masih jengkel dengan Dilan namun dia lebih mendewasakan diri dengan menyapa Milea duluan, ditengah pembicaraan Dilan bertanya apakah milea benar-benar ingin putus? Lalu dengan cepat mile mengatakan tentu saja tidak tapi jika kau ulangi lagi kesalahan mu makan aku serius, Dilan mengangguk dan menyetujui setelah itu mereka kembali tersenyum berdua.

Minggu berikutnya Dilan akhirnya dibebaskan dan langsung segera menemui Milea dirumah, Milea menyambut Dilan dengan senang, kemudia mereka berjalan kaki berkeliling sambil menggenggam satu sama lain.
Motor kamu mana? Tanya milea

Ada dirumah,saat aku di tangkap motorku di bawah pulang ajudannya Ayah
“jawab Dilan”

Malam itu Dilan main kerumah Milea , dia datang bersama Pyan,Wati dan teman-temannya yang lain, mereka membakar sosis dan jagung untuk dijaikan sebagai santapan untuk menunggu Tahun baru , tiba-tiba bibi memanggil Milea katanya ada telepon dari Bunda, Milea segera berlari masuk menganggkat telepon setelah itu Milea keluar dari dalam rumah dia berbisik ke Dilan katanya Bunda akan datang dan bergabung dengan kita untuk merayakan Tahun Baru.
Milea senang akhirnya dia bisa bersama Dilan lagi, tapi sejujurnya dia masih sangat cemas kalau saja hal seperti tempo hari kejadi , Milea bukan tidk menerima Dilan apa adanya hanya saja dia takut kalau terjadi apa-apa lagi dengan Dilan disebabkan ulah geng motornya.

Tiba-tiba piyan datang ke kelas dan membawa berita kalau Akew terbunuh , diserang oleh beberapa orang, berita itu tentu saja membuat Milea sangat cemas dengan Dilan dan yakin Dilan pasti terlibat, hari itu Dilan datang kesekolah untuk menemui Milea dan menejlaskannya karna Dilan tau Milea pati sangat khawatir , sesampainya disekolah Milea langsung memaki Dilan dan pergi meninggalkan Dilan, bukannya milea tega atau egois sikap itu dia tunjukkan lebih karna bentuk sayangnya dan takut Dilan semakin dalam bahaya.

3 hari setelah kematian akew , Milea mendatangi Dilan kerumah teman geng motornya dan Milea juga mendapatinfo dari Piyan dan Bunda bahwa semenjak kematian Akew, Dilan tidak pernah pulang
“kenapa lia?”Tanya Dilan
KITA PUTUS!!!!!!

Milea lalu pergi meninggalkan tetapi Dilan mengejar dan memohon kepada Milea agar dia mau diantar pulang oleh Dilan , akhirnya Milea mengiyakan disepanjang perjalanan pulang milea dan Dilan saling diam sampai tiba dirumah Milea hanya mengucapkan Makasih dan masuk kerumah meninggalkan Dilan.

Begitulah akhirnya Milea memutuskan Dilan bukan hanya sekedar ancaman , itu semua dia lakukan karna dia sangat menyayangi Dilan, dan Sejujurnya juga Milea masih sangat mencintai Dilan…..
“Ah,Dilan apakah kau memikirkan ku? Seperti Aku meridukanmu ?walaupun kini kau telah bahagia dengan kehidupanmu yang baru”

Penulis :Sasty
Red Hutomo

6 thoughts on “Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991

  1. jadi sedih baca ending ceritanya dilan 1991, krn dilan dan milea harus putus… lebih sedih lagi jika ending ceritanya milea menikah dgn org lain, semoga tdk terjadi dalam film dilan 1991, cukup putus saja melia dan dilan,

  2. Dimohonkan untk versi novel dan bioskopny beda??? Krn happy ending lbh baik biar yg penonton juga bisa melupakan dia punya masalah dan membuat semangat.. Karena ga seru…

Tinggalkan Balasan ke Aco Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *